Janda-janda super

Kali ini sumbang cerita pendek aja.

Gue sering banget travel untuk kerja dan one day, I was fortunate enough to see her, asisten manajer F&B di salah satu lounge bandara.

“Damn, lucu banget dan bodinya oke”

Itu pikiran gue pertama kali lihat dia. But that is it karena tiap kali ke lounge, tujuan gue adalah benerin revisian kerja atau bikin proposal ppt.

Gue hafalin-lah lounge tempat dia kerja, dan hari apa aja dia stand by.

Suatu hari, I notice her di lounge. Fortunatley I dress well dan situasi sepi.

Speak-speak aja bahwa kantor gue tertarik untuk bikin membership dan gue notice on how she is being very professional.

Got her number.

Jurus gue ga aneh-aneh sih. Cuma genuinely interested in her personality dan pekerjaannya. Ramah dan tulus.

One day, gue dapet opening which goes something like this

Dia: “enak ya, jalan-jalan terus naik pesawat”

Gue: “Ya, dinikmati’lah. Kalau dirasain ga enaknya ya bisa sakit kecapean”

Dia: “Emang gimana dinikmatinya?”

Gue: “Well, bisa ketemu orang baru, belajar hal baru. Misalnya aja kayak ketemu dan lihat kamu cekatan banget bersihin sisa makanan dan ngisi teh. Itu keren”

Dia: “Masa sih, kan cuma gitu aja”

Gue: “ya, kamunya juga manis. Maaf ya, kalau terlalu direct. Ga maksud flirty”.

Dia: “Ah ada aja kamu”

Becandaan lanjut beberapa bulan secara normal: nanyain dia lagi apa, gue lagi dimana, hobi dia apa, etc.

Omong-omong hobi, dia suka banget ke salon dan udah lama pengen potong pendek.

Then one day she sent this:

“Abis potong rambut. Bete. Jelek”

Gue rayu-rayu sambil nenangin dia.

“Nih, jelek rambutnya. Jangan diliatin. Malu”

Which gue tenangin dan puji bahwa skinnya bagus dll.

Then I got horny, nekat asking her to show more.

And we end up PS. A great one. Lumayan dapet chemistrynya.

Lanjutnya, kita met up dan beberapa kali main. Sayang dia males main aman, ga mau pakai caps kecuali gue paksa. Akhirnya kita udahan baik-baik. Safety first!

Enjoy guys.

Shareable? No.
Kenal? PM aja.
PK? Gue Langsung delete.