Keteledoran Nubi Jadi Awal Baru Pertualangan Hotwifing Dengan Teman Masa Kecilrekan Usaha

Hallo suhu/subes. Sori selama berbulan-bulan absen karena sibuk di kehidupan yang membuat nubi harus fokus pada urusan pindah kerja (resign dari kantor).

Setelah sekian tahun berkarir di perusahaan yang membesarkan nubi sampai sekarang, akhirnya nubi melalui proses yang cukup alot (sampai 3 bulan proses serah terima) dapat menyelesaikan tanggung jawab dengan baik.

Sekarang nubi sudah memulai usaha baru bersama teman lama nubi yang juga memulai babak baru dalam kehidupannya.
Ngga di sangka-sangka, babak baru dalam hidup nubi ternyata berbuah pertualangan terbaru wife.

Seperti biasa di semua thread pertualangan wife, nubi berusaha menceritakan dengan detail yang menarik untuk di ceritakan.
(Tentunya dengan banyak hal yang nubi rahasiakan),

Saran nubi, baca dulu latar belakangnya supaya paham kenapa pertualangan wife nubi begitu panas, liar dan binal.
(Yang langsung skip ke gambar, auto penasaran dan baca lagi deh ceriitanya)

Latar belakang awal pertualangan baru
Keputusan nubi berani mengundurkan diri pada bulan juli lalu karena di akhir bulan April lalu nubi bertemu dengan teman masa kecil nubi, inisialnya Bro G.

G, teman masa kecil nubi dari SMP sampai SMA. 6 tahun bersekolah bersama, teman main bola, teman nongkrong bareng sampai teman curhat membuat salah satu teman yang nubi rasa teman dekat.
Kebetulan G datang dari keluarga yang mapan, sehingga tiba waktunya kuliah G di kirim keluar negeri oleh orang tua-nya dan nubi melanjutkan kuliah di plat B.
Sejak itu, hubungan nubi dan G semakin jauh dan hanya sebatas bertegur sapa di FB/Grup chat alumni SMP/SMA saja

Pernikahan Bro G sampai menjadi Duda.
Setelah lulus kuliah, G melanjutkan hidup nya di negeri singa seberang sampai akhirnya kemudian menikah dengan warga negara sana serta diberkahi 1 anak selama menjalankan hidup bersama (mantan) istrinya disana.

Namun sayang, (skip detail membahas kenapa nya) pernikahan G berakhir dengan perceraian di tahun lalu. Melalui proses negosiasi yang panjang akhirnya G dapat membawa pulang anaknya kembali ke Indonesia.

Bertemu teman-teman lama.
Kembalinya G ke ibu kota bulan April lalu membuat nubi dan teman-teman masa SMA nubi berkumpul setelah bertahun-tahun tidak bertemu.
Dalam pertemuan ini G banyak bercerita tentang kehidupannya ke teman-teman nya termasuk nubi yang saat itu turut prihatin atas perjalanan hidup G.
Tidak ada yang aneh maupun spesial dari akhir pertemuan tersebut dan kita semua melanjutkan hidup masing-masing serta kembali bertegur sapa ngobrol di grup chat secara online saja.

Peluang usaha bersama teman lama.
Sekitar 2 minggu kemudian, G menghubungi nubi untuk bertemu ngopi deket kantor (lama) nubi. Layaknya teman tentu saja nubi langsung setuju dan meluncur ke coffee shop tersebut.
Ternyata G memutuskan untuk melanjutkan kehidupannya di plat B dan bermaksud untuk membuat bisnis startup di bidang properti.
Kebetulan startup yang dimaksud memiliki kebutuhan tenaga pemasar mirip dengan pekerjaan yang nubi lakukan sekarang (sebelum resign).
Setelah cukup panjang berbicara, kita berdua memutuskan untuk mempertimbangkan bekerja sama membangun usaha startup baru.

(Skip sekitar 1 bulan ngobrol banyak sama G, akhirnya nubi memutuskan nekat pertama kali resign dan mulai menjalankan bisnis setelah hampir 10 tahun jadi kacung kampret).
Untuk di awal, G akan memasok modal lebih besar dan nubi bermodalkan pesangon kantor lama hanya menyetor sebagian kecil.

Minta tolong wife membantu pengurusan sampai setup kantor.
Karena saat itu nubi masih bekerja dan dalam proses resign, tentunya sulit untuk nubi mengurus pendirian usaha sampai setup kantor.
Sedangkan G dalam proses pulang pergi negeri singa untuk mengurus pemindahan domisili (supaya anaknya bisa melanjutkan sekolah disini) serta masih mengurus usaha nya disana.

Wife nubi sebelum menikah sempat bekerja sebagai admin sekretariat perusahaan, jadi ada ingatan dasar yang dapat di andalkan walaupun wife tadinya sedikit enggan untuk ikut bantuin.
Tapi karena anak nubi udah mulai sekolah (diantar jemput mertua nubi), maka wife memutuskan mau bantu hanya sampai nubi sudah selesai serah terima dengan kantor (lama).

Alhasil, nubi masih sibuk bekerja dan wife yang jadi lebih sering mengurus kantor baru bersama G.

Saat itu tidak ada cerita, niat ataupun terbayangkan yang aneh-aneh karena G tidak begitu kenal dengan wife nubi begitu pula sebaliknya.
(G bahkan ngga datang ke pernikahan nubi dan wife, ini baru pertama kali G bertemu wife nubi).

Hubungan dan komunikasi wife dengan G cenderung formal, dan selama proses berjalan G tidak pernah sekali pun menunjukan gelagat yang aneh-aneh terhadap wife.

Selama proses resign, nubi nyolong-nyolong (ngakunya WFH ) mampir ke kantor baru sambil kerja dari sana dan kebanyakan ngobrol kerjaan dengan G selagi wife sibuk dengan urusan pendirian usaha.

Karena masih di awal startup, nubi dan G memutuskan menghemat modal menggunakan fasilitas kantor bersama (co-working space) di bilangan pusat kota namun dengan ruangan private office berukuran sedang (muat 8 – 10 orang).

Spoiler: Ilustrasi kantor (BUKAN FOTO ASLI)

G memiliki ruangan private sendiri yang berseberangan dengan ruangan nubi yang private juga, sedangkan wife duduk di ruang kerja utama.
Karena kantor kami berada di co-working space, maka banyak karyawan perusahaan lain yang berjalan di lorong dan dapat melihat isi ruangan private kami.

Spoiler: Kira-kira kaya gini (BUKAN FOTO ASLI)

Startup mulai berjalan, tapi nubi masih ribet.
Bulan Juli-September terasa sangat lambat buat nubi karena sudah ngga sabar untuk mulai kerja di startup milik sendiri bersama G, dan tentunya supaya wife bisa kembali fokus mengurus anak dirumah (kasihan mertua udah tua, nyetir nya susah).

Tapi tanggung jawab nubi masih banyak yang harus di serah terima kan (maklum sih, nubi kerja cukup lama di kantor sebelumnya), sehingga mau tidak mau G menjalankan startup dahulu di bantu oleh wife.

Selama 2 bulan G dan wife bekerja bersama dan mulai mendapatkan beberapa karyawan baru, sehingga di akhir agustus kemarin ruangan kantor yang tadinya begitu sepi mulai ramai terisi.

Tanpa di sengaja, jumlah karyawan yang bergabung hampir 90% adalah perempuan.
Dan nubi yang datang nyolong mampir ke kantor baru melihat banyak wajah wanita muda (baru lulus kuliah) yang begitu ceria dan penuh semangat, berbeda dengan kantor nubi yang muram dan lesu.

Nubi sempat sedikit merasa cemburu dengan G dan wife, bukan cemburu asmara tetapi keseruan di kantor yang baru sedangkan nubi suram dan lelah dengan kantor lama.

“Pak G ganteng ya bu?”
Ada satu catatan yang perlu di ketahui, G adalah lelaki yang bugar dan bertubuh atletis (six pack, berotot) berkat gaya hidup nya yang sehat dan rajin gym.
Sehingga dengan pakaian kantor yang rapih, banyak karyawan wanita muda yang cuci mata termasuk salah satunya (ternyata juga belakangan baru ngaku) wife nubi.

Tidak sedikit karyawan yang bertanya-tanya ke wife tentang G, “Pak G ganteng ya bu?”, “Pak G itu ga punya istri ya?”.

Tetapi G sepertinya saat itu sedang tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun (mungkin karena belum genap setahun lalu dia bercerai dengan mantan istrinya).
Saat itu hidup G terdedikasi hanya untuk anak dan usaha barunya, tidak ada wanita dalam kehidupannya sehari-hari selain bekerja dengan wife nubi.

Keteledoran nubi vs Abang Ojol nyasar.
Di salah satu hari nubi nyolong kerja dari kantor baru supaya bisa ngobrol dengan G, Nubi bekerja di ruangan pribadi berseberangan dengan G yang sedang sibuk telepon.
Saat itu jam makan siang dan posisi kantor kosong, wife dan staff yang lain sedang turun makan sedangkan nubi menunggu pesanan makan nubi di antar Ojol.

Karena G sibuk telepon, dan nubi tidak ada kerjaan maka nubi iseng login ke forum untuk mengecek thread dan PM.

Di tengah nubi mengecek postingan yang berisi gambar wife sedang WOT di atas Bro S , tiba-tiba abang Ojol menelpon dan singkat nya si abang nyasar ke Gedung sebelah.

Panjang lebar nubi menjelaskan arahan ke gedung yang benar, sampai akhirnya nubi ngga sabar dan berjalan keluar ruangan, masuk ke lift sambil terus telponan dengan si abang Ojol yang nyasar.
Begitu koneksi terputus, lift bergerak turun dan nubi baru sadar tadi belum sempat lock / logout laptop (Tapi saat itu nubi ngga begitu khawatir karena sudah minimize browsernya sehingga layar nubi hanya menampilkan excel yang mau nubi bahas dengan G).

Setelah mengambil makanan dari abang Ojol yang nyasar (+/- 15 menit), nubi kembali ke ruangan dan jantung nubi skip sebentar melihat G sedang duduk di ruangan nubi, menggunakan laptop nubi sambil melihat printer yang terhubung ke laptop nubi sedang mencetak dokumen.

Nubi berusaha keras untuk tenang dan menggeser G dari kursi nubi, kemudian nubi melihat layar laptop nubi menampilkan excel yang memang mau di cetak dan di bahas nantinya.
Nubi cuma bisa berharap G tidak membuka browser yang nubi minimize karena posisi nya masih pada postingan wife sedang WOT.

“Beli apaan lu?”, G bertanya ke nubi. Setelah berbasa basi dan G kembali ke ruangannya dengan dokumen yang sudah di cetak (Saat itu nubi sedikit tenang karena G bersikap biasa saja).
Nubi bergegas duduk dan mengecek apakah posisi browser masih minimize apa tidak?

Ternyata browser masih minimzed (walaupun nubi agak lupa posisi scroll halamannya berubah atau tidak), tanpa berpikir berlebihan nubi yakin G yang sopan tidak akan mengutak atik laptop nubi tanpa seijin nubi. (Nubi bahkan ngga cerita ke wife tentang ini, takut di omelin )

1 minggu kemudian.
Hampir seminggu berlalu, nubi bahkan sudah lupa dengan keteledoran yang terjadi sebelumnya.
Kantor sudah kosong sisa nubi dan G saja sibuk sampai larut malam, (wife sudah pulang duluan).

AC sudah di matikan oleh gedung beberapa jam lalu, dan G yang sudah mulai gerah beranjak berdiri mau pulang dan mampir ke ruangan nubi yang pintunya terbuka.
“Belum balik lu *** (nubi) ?” G bertanya.
“Bentar lagi, tanggung dikit lagi beres” Nubi sambil mengejar hitungan di excel.

G kemudian menaruh tasnya, dan duduk di depan nubi yang saat itu fokus ke kerjaan. G mengutak atik HP nya cukup lama, dan nubi ngga begitu sadar karena berpikir G sedang mengecek email / chat kerjaan juga. Cukup lama G duduk di depan nubi bermain HP, dan nubi yang tidak punya firasat apa-apa kemudian mendengar G ngomong.

“Eh”, G berhenti sebentar kemudian ragu-ragu untuk bertanya.

Nggak lama, G menunjukan layar HP nya ke nubi sambil bernyata “Ini si *** (nama wife) ya?” Jantung nubi skip sebentar waktu melihat G menunjukan foto wife sedang di doggy oleh Bro S.

Nubi yang menelan ludah dan ketangkep basah cuma bereaksi “Hah ?”, belaga bego. BIbir dan leher nubi terasa kering, spontan reaksi nubi mengelak tapi setelah nubi inget-inget lagi sepertinya ini buntut dari keteledoran nubi minggu lalu.

Setelah keheningan yang penuh kecanggungan, nubi kemudian bertanya “Lu kok nebaknya itu *** (wife)?”. Pikiran nubi masih kalut jadi bertanya dengan nada gemeteran.

“Gua udah seminggu ngikutin semua thread lu di forum”. Kesamber petir rasanya, ASTAGA dia ternyata ngeliat browser yang nubi minimzed dan sempat mencatat alamat forum, mendaftar dan mencari thread nubi satu per satu.

Nubi bingung jelasinnya.
Di saat itu, pikiran nubi liar kemana-mana mulai khawatir dia cerita kemana-mana, dan mulai mikirin jauh banget, sampai membuat nubi diam seribu bahasa.
G mulai bertanya banyak hal seperti, “Lu kok bisa ga jeleous si *** (wife) main sama orang lain?”, gimana awal mula nya bisa pertualangan kaya begini, sampai G mulai bertanya detail tentang Bro S, Bro B, HS serta partner-partner sebelumnya yang tidak terdokumentasi.

Hampir 1 jam kita ngobrol panjang lebar, yang intinya G ngga akan cerita ke siapa-siapa karena kita teman baik dan juga rekanan bisnis. “Ngapain juga gua cerita-cerita, cuma lu musti lebih hati-hati buka begituan (forum) di laptop terutama di kantor”.

“Terus gimana?”
Setelah agak tenang, nubi yang masih dalam kebingungan bertanya “Terus gimana?”.
G menasehati nubi untuk berhati-hati membiarkan wife bermain dengan orang lain (yang ngga kenal), tapi ngga mungkin juga dengan orang yang dikenal.

G kemudian ngomong “Si *** (wife) emang body nya hot banget sih, gua akuin kadang gua juga suka ngintip2 kalau dia lagi minta tanda tangan gua”.
(ada beberapa komentar dan omongan yang nubi malu nulisnya disini, tapi intinya G mengerti kenapa nubi menaruh pertualangan wife di forum).

“Lu sih beruntung bisa tiap hari (main) sama *** (wife), puas banget dong lu *** (nubi)?, Gua mah kering bener mau maen sama siapa (sambil tertawa sedih)”. G curhat sekaligus nanya.
Nubi membalas “Lu udah berapa lama ngga maen? Emang lu ga jajan?”, G menjawab “Gila lu, lagi begini (pandemi) lu berani jajan dimana? Nggak mau lah gua, masa maen pake masker?”.

Kita mulai bercanda dan suasana yang tadinya tegang mulai cair.

Nubi tiba-tiba langsung kepikiran gila dan nembak “Apa lu coba sama *** (wife) aja ?”.
G kaget tapi penasaran sepertinya, “Hah ? Gila, Serius lu?”

(skip ngobrol panjang maju mundur berani mencoba atau tidak)

Intinya kita berdua setuju untuk mencoba bertanya ke wife, karena wife ngga pernah mau main sama orang yang di lingkungan sehari-hari apalagi kenal dekat.
Supaya ngga terlalu bahaya buat hubungan pertemanan dan pekerjaan, nubi dan G setuju untuk membatasi / menahan diri dengan berbagai syarat dan kondisi.

Dalam waktu singkat, dari nubi tegang karena ketahuan G tentang pertualangan wife, menjadi tegang membayangkan kalau wife nubi ceritakan tentang obrolan yang barusan nubi bicarakan dengan G.

Nubi kena marah dahsyat oleh wife.
Sampai rumah, nubi menceritakan kronologi lengkap dari keteledoran nubi sampai tadi malam ngobrol dengan G. Alhasil, nubi kena marah habis sama wife yang kecewa dengan nubi buka forum di kantor.

Sempat wife mengambek karena keteledoran nubi. Malam itu nubi akhiri dengan membiarkan wife tenang dulu tanpa membicarakan obrolan tentang ide apakah wife tertarik main sama G (karena wife dari dulu kekeh ngga mau main sama orang yang di kenal terutama dari kehidupan sehari-hari).

Wife merasa malu besok ke kantor kalau sampai bertemu G, sampai-sampai wife sempat ngga mau ke kantor. Tapi karena ada urusan penting, mau ngga mau wife harus ketemu G di kantor.

Citra baru wife di depan G.
Nubi yang masih belum kerja full di kantor baru, kebetulan hari itu sedang mengurus pekerjaan di kantor lama (masih dalam proses resign). Sehingga nubi ngga bisa melihat langsung bagaimana reaksi wife ketemu G dan sebaliknya.

Melalui chat, nubi ngobrol dengan kedua pihak wife dan G secara terpisah. Nubi di kantor lama ngga fokus, ngebayangin seperti apa wife dan G ketika bertemu.
Secara G sudah melihat penuh tubuh wife telanjang seperti apa.

Chat nubi dengan G (duluan)
“Lu udah ketemu *** (wife) ?”, nubi nanya
“Udah, gua nanya lu udah cerita belum. Dia bilang udah, terus dia malu banget ngga berani eye contact sama gua” G menjawab
“Udah lu tanya belum?”, nubi nanya
“Apaan ? yang maen sama gua? Gua gimana nanya nya?”, G bingung jawabnya.
(Panjang lebar, akhirnya G menyarankan untuk ngajak wife makan siang aja ngobrol berdua supaya lebih tenang).

Chat nubi dengan wife
“Gimana, G ngomong apa ngga?”, nubi nanya
“Iya, dia nanya kamu udah ngomong belum tentang semalem. Aduh aku malu banget”. Wife menjawab
“Abis itu ngomong apa lagi gak?”, nubi dorong
“Iya, dia nanya tentang pengalaman sama *** (Bro S), *** (Bro G), *** (HS). Ya aku ngga bisa jelasin lah. Duh kupingku sampe panas malu banget.”.
“Udah gitu doang?”, nubi dorong lagi
“Iya, tapi dia ngajak aku makan nanti katanya mau denger lebih banyak” wife menambahkan.
“Oh, ya udah pegi aja” Nubi menutup
(Wife sempat curiga ke nubi, ini nubi yang nyuruh ? )

Makan siang pembuka babak baru dalam pertualangan wife.
Jam 12, wife di ajak G keluar makan siang ke salah satu restoran korea yang memiliki ruangan private berjarak 15 menit dari kantor naik mobil G.
Menurut wife dalam perjalanan G banyak bertanya detail tentang pengalaman wife, dan lama-lama pembicaraan makin panas.

Selama makan siang pun menurut wife, G banyak memberikan pertanyaan yang serius tapi sangat vulgar membuat wife malu tapi juga lumayan “anget” ngobrolnya.
G pun menceritakan kehidupan seks nya sebelumnya, dan bagaimana dia memuaskan dirinya sendiri dengan nonton film bokep serta absen berhubungan intim dengan wanita selama hampir 1 tahun.

Menurut cerita wife, G juga menceritakan kesepiannya di malam hari setelah anaknya sudah tidur di kamar sebelah. G hanya sendirian di kamar menonton TV atau main hp sampai tidur.
Wife melihat sosok G sebagai ayah yang baik dan lelaki yang bertanggung jawab, membuat wife merasa kasihan dan simpatik kepada kesepiannya.

G sempat beberapa kali memuji wife tentang pertualangannya, dorongan sex nya dan tubuh serta toketnya yang G akhirnya mengaku suka mengintip kalau lagi minta tanda tangan.
Disini G mulai SSI ke wife dengan halus, tapi (yang nanti kemudian ngaku ke nubi pas sampai rumah) sepertinya wife sudah punya fantasy sendiri terhadap G.

Tanpa di sadari, mereka ngobrol sampai hampir jam 2 siang dan orang-orang sudah kembali kekantor untuk bekerja.

G tiba-tiba mengirim pesan ke nubi, “*** (nubi), gua boleh ajak *** (wife) ke apartemen gua nggak?”.
Selama di plat B, G menyewa serviced apartemen dekat kantor supaya mudah pulang pergi (anak G selama hari dan jam kerja di titipkan di rumah orang tua G di pinggir kota berjarak 1 jam dari pusat kota).

Nubi yang menerima pesan sedang dalam rapat di kantor (lama), menjawab singkat “Ok, tp rekam ya”.
G sempat menjawab enggan untuk di rekam, “Duh, jangan lah”, “Liat nanti deh” G ragu-ragu.

Ngga lama wife mengirim pesan ke nubi “G ngajak aku ke apt dia, ini kamu yang nyuruh ya?”.
Berbeda dari awal pertualangan yang dahulu, kali ini wife seperti sudah tahu atau menebak akan ada ke arah seperti ini.

Wife tidak menjawab, Nubi pun masih sibuk rapat dengan boss di kantor lama.

Kemudian kira-kira 30 menit kemudian wife mengirim pesan “Aku udah di apt G” (Pembicaraan selanjutnya hanya titipan kerjaan yang harus di selesaikan di kantor baru).

Spoiler: Pengakuan wife dimalam harinya.

Malam nya wife mengaku ke nubi, karena pengaruh staff perempuan-perempuan di kantor yang suka ngomongin G ganteng, badan nya bagus, dll ternyata pernah membuat wife berfantasy main sama G. Wife nubi selama ini selalu malu dan tertutup untuk ngomongin hal-hal kaya gitu, tapi kali ini dia terbuka ngomong ke nubi bahwa dia membayangkan kalau main G kaya gimana.
Pantas aja tadi siang ngga ada banyak pertanyaan atau penolakan, wife langsung mau di ajak ke apartemen G.

Babak baru di mulai.
(Karena G engga direkam, terutama di apartemennya sendiri maka di awal ini hanya di ceritakan wife dan G ke nubi saja).
Wife dan G baru saja tiba di apartemen G, menurut wife mereka berdua duduk ngobrol dulu di sofa sambil kemudian G menyediakan minuman untuk wife.
Sesaat mereka ngobrol santai lalu kemudian G meminta ijin wife untuk mulai menciumnya.

Menurut wife, G agak kaku dan canggung tetapi wife yang sudah terbiasa dengan pertualangan sex semacam ini dapat menanggapi G dengan menyambut ajakan G untuk memulai.

Ciuman di sofa berangsur makin panas dan G mulai meraba-raba baju wife. Hari itu wife hanya mengenakan tank top yang di lapis dengan blazer sehingga ketika G melucuti jaket blazer wife, hanya tank top wife melindungi payudara nya dari napsu birahi G.

Menurut cerita G, wife cukup antusias menyambut serangan G menciumi leher dan payudara wife.

Wife sepertinya juga penasaran ingin melihat tubuh G yang menjadi sorotan banyak wanita di kantor (termasuk wife), wife meraba-raba burung G dari luar celana kantor yang masih di kenakannya.
Wife kemudian meminta G untuk bersih-bersih dahulu di kamar mandi.

Menurut wife, G masuk duluan ke kamar mandi sedangkan wife mengambil kamera di tasnya.
Wife yang sudah pengalaman, menaruh hp di wastafel kamar mandi (di ganjal botol shampoo/sabun) mengarah ke bathtub dimana G sedang mencuci burungnya.

G yang tadinya enggan di rekam, pasrah ketika wife sudah langsung merekam dari sudut berlawanan.
G secara ngga sadar (atau sadar) berusaha selalu memunggungi kamera, mungkin masih malu karena pertama kalinya di rekam.

Wife melanjutkan melucuti baju dan bra serta celana dalamnya di depan rekan kerja-nya sehari-hari.
Begitu melihat wife bugil, G terhipnotis oleh payudara wife yang sekarang sudah terbuka bebas di depan matanya.

Wife segera bergabung masuk ke bathtub, dimana G sudah selesai membersihkan penisnya yang kemudian mulai menegang.
Wife langsung mencium bibir G yang dari tadi nggak berhenti memandang payudara 36GG wife.

Spoiler: Wife menyosor rekan kerjanya.

Wife menyosor duluan bibir G, terlihat jelas kali ini wife sepertinya cukup bernafsu melihat lelaki yang biasa nya hanya sosok rapih di kantor, kali ini telanjang menunjukan tubuh nya yang begitu bugar.

Spoiler: Wife begitu bergairah

“Umppphhhh ….. uhhhh” wife mulai mendesah, ciuman nya makin panas dan membuat wife semakin nafsu sehingga tubuhnya mulai bergerak kesana kemari.

Spoiler: Pertama kali merasakan payudara istri teman sendiri

G mulai meraba payudara wife perlahan dan merasakannya satu persatu sambil terus berciuman dengan semakin panas. Wife pun ngga kalah bernafsu, tangannya segera menangkap penis teman nubi yang sudah tegang dari tadi.

Spoiler: “Gede banget loh”

Sesaat teman nubi menghentikan ciumannya dan berkomentar “Duh, gila gede banget loh ….”. Wife yang sudah sering mendengar itu dari banyak partner sebelumnya hanya tersenyum menanggapi dengan enteng.

Spoiler: “Awwwww … pelan-pelan dong”

Entah karena tanggapan wife datar saja, membuat G menjadi gemas dan meremas keras salah satu payudara wife. Wife pun bertereak kecil “Awwww …. Pelan-pelan dong”.

Sekian dulu untuk pembukaan babak baru pertualangan wife nubi, si pertualang birahi yang sekarang semakin nakal dan binal.
Semoga kisah pertualangan baru ini mulai menginspirasi kembali suhu dan subes yang sudah lama bertanya serta mencari kemana perginya si seksi yang binal ini.

Nubi sebagai pemilik betina liar ini, semakin bahagia sejak berhenti kerja sekarang makin banyak waktu ngewe sama wife yang juga semakin jago tekniknya . Berkat latihan dengan para partner-partner yang beruntung sekaligus berteman baik dengan nubi sampai sekarang.

Ditunggu tanggapannya, kalau seru dan ramai mungkin nubi semangat coba bikin gamger

Mungkin anda suka:

Karyawan Tabungan Yang Merakyat



Buku Harian Tono



Relationship Need Variation



TTM: Tetangga-Tetangga Mesra (3)



SSI JILBAB MAGANG