Istriku Pagi Buta.. Dan Mey Menjelang Siang.. Nikmatnya Kakak Beradik..

“Mas.. kalau tidur ditutup sarungnya.. jangan dibuka kayak tadi.. kemana-mana tuh..!!” kata Mey.
Spontan aku kaget, dan tanya ke dia,”Masa sih Mey??”
“Yaah.. namanya juga tidur.. mana aku tahu..” lanjutku sekenanya.

“Untung gak ada orang tadi, makanya langsung aku tutup pakai sarung..” kata Mey.

Makin kaget aku.. “Gila lu ya.. Masa sih..??” sambil garuk-garuk kepala.

“Daah, santai aja.. lagian aku kan cuma nutup doang..” Kata Mey
“Iya.. nutup doang, tapi kan lihat.. Iya kan..?” tanyaku penasaran.

“Dikit Mas.. salah sendiri ngacung gak jelas.. mana keras banget lagi kayaknya..”

Penasaran………
Bangeeet gak seeeeh…….????? 

Awal Februari 2013, semua nama aku samarkan, Mas Bro itu panggilanku di rumah.. pulang pagi mendekati subuh.. Sekitar jam 0415 waktu Cilandak – Jakarta Selatan.. Parkir mobil agak jauh di depan.. Jalan gontai, kecapean karena pulang entertaint klien. Sampai depan rumah ambil kunci di dalam tas selempang MontBlanc andalanku… buka pintu dan lepasin semua yang ada dibadan….

Pelan-pelan aku jalan menuju kamar mandi di belakang berbatasan dengan dapur, cuci muka dan bersih-bersih badan.. sambil berpikir tentang produksi yang mudah-mudaha akan aku dapat dalam dua atau tiga minggu ke depan.. lumayan bisa buat hidup keluarga selama empat bulan kedepan..
Namanya juga pekerja di perusahaan broker asuransi, dan pastinya entertaint klien itu perlu… ditambah tadi itu, aku memang minum tequilla agak banyak.. tapi untungnya masih bisa konsentrasi pegang setir dan selamat sampai di rumah.

Selesai dari kamar mandi aku langsung menuju kamar, hanya pakai sarung yang sudah disiapkan di depan kamar mandi dan telanjang dada, aku buka pintu kamar perlahan. Kuatir membangunkan istri dan anak-anakku. Kamar kami memang menjadi satu, berhubung di rumah mertuaku memang cuma ada tiga kamar. Padahal kalau saja istriku mau tinggal di Bekasi, kita bisa punya kamar sendiri, dan anak-anak juga punya kamar sendiri. Tapi apa boleh buat, istriku kerja di area Buncit, jadi lebih dekat dan lebih irit biaya pulang perginya. Mertuaku tidur di kamar depan dan adik iparku tidur di kamar belakang.

Kaget pas aku buka pintu kamar dan aku nyalakan lampu, ternyata adik iparku, Mey, tidur di kamar kami. Selain itu, tumben juga nih, kok gak ada yang terbangun. Mungkin karena dinginnya AC dan cuaca yang mendukung setelah hujan malam tadi. Yang paling aku kaget dan bikin horny, cara tidur Mey yang berantakan, jadi rok dasternya tersingkap sampai di atas perut. Hasilnya aku bisa menikmati melihat paha, bongkahan memiy (yang menurutku) masih perawan, walaupun tidak semulus dan seputih paha istriku sendiri, Santi, kakaknya Mey. Mataku tetap memandangi memiy nya dengan jembi yang rada jarang. Mey pakai celana dalam yang agak kendor dan tipis, jadi semua bisa terlihat dengan jelas, apalagi lampu aku nyalakan. Haduuuh… Pemandangan yang membuat aku makin pusing dan horny di pagi hari buta.

Puas aku melihat memiy Mey, penasaran sih pengen pegang dan ngepel alias jilmey, tapi kan ada Santi. Berabe kalau Mey teriak. Ya sudah, aku tahan dan sengaja aku matikan lampunya lagi tanpa menutup pintu, dan pelan tapi pasti aku keluar kamar lagi dan jatuhkan botol kosong di dekat dispenser, biar salah satu dari mereka bangun. Istriku ternyata yang pertama kali terbangun dan langsung menegur Mey, kalau dasternya tersingkap.

“Mey, dastermu itu.. Untung Mas Bro di luar tuh..” kata Santi.

Mey langsung rapikan dasternya, lalu bangun dan langsung menuju kamarnya tanpa melihat aku yang sedang minum tapi memperhatikan pantatnya yang bulat. Memang adik iparku ini lebih tinggi dan agak cubby, dengan toket yang ukurannya lebih besar daripada kakaknya. Sebenarnya proporsional, tapi kulitnya eksotis Indonesia, sawo matang kekuningan. Sedangkan istriku lebih pendek dan sintal, dengan kulit putih mirip orang cina. Wajah mereka sama-sama cantik dan bikin penasaran orang yang melihat.

Aku masuk ke kamar dan langsung masuk ke dalam selimut di samping istriku, sambil cium pipinya dan peluk badannya. Ternyata istriku NO BRA, akhirnya aku coba rangsang dia dengan pegang dan puter-puter pelan pentil kecilnya.

Istriku melengguh pelan,”Yah, gak capek..? kan baru pulang..?” tanya istriku.
“Kalau pulang yang didapat kayak begini” sambil aku remas dan isep toketnya.
“Gak akan pernah cape aku” dan kusingkap dasternya.

Aku telanjangi Santi dengan sedikit kasar sambil aku isap pentilnya, dan dia menikmati ssetiap rabaan dan cumbuanku. Lengkuhannya saat aku pegang dan gerayangi memiy nya. Bugillah istriku hanya dengan celana dalam seksi G string tali sampingnya saja.

“Yaaaah.. aku horny” saat jari tangan kiri ku membuat basah memiy nya dan masuklah jari tengah ke dalam memiy Santi. Disaat yang sama bibirku tidak diam, mengarah ke semua penjuru toket, leher dan pentil Santi.

“Uuuukhhhh.. Ayaaaah… Cepetaan..!!!”

Aku lepas sarung yang aku pakai dan tongki ku aku arahkan ke mulut Santi, dan aku ganti jari tengah tangan kiriku dengan mulutku yang sekarang sudah menghisap memiy indah milik Santi dan tangan kananku melepas tali G String nya, posisi kami menjadi 69, aku diatas.

“Mmmffh….mmffh..slruuuph..slruuuph..” suara horny Santi dan hisapan mulutnya ke kontol ku.
Aku terus jilmey dan hisap klitoris Santi, sampai akhirnya…
“Aaaaakkkhkhhhh…Yaahh…” dijepitnya kepalaku dengan pahanya.
Dengan kedua tangannya peluk pinggang dan lidahnya hisap dan jilat daerah antara sunhole dan kontolku.

Orgasme pertama untuk Santi. Aku langsung balik badan dan masukkan kontol ku ke dalam memiy Santi.. “Sleeeeeph… saking basahnya belahan memiy Santi, jadi langsung masuk semua kontolku ke dalam memiy nya… dan dia melengguh lagi.. “aaaaakkkkhhh.. Ayaaaahhhh… eeeennnnaaaakkkhhhh nyaahhh….” lalu dia gigit bibir bawahnya sambil menaikkan bagian perut dan dadanya agak keatas dan menahan nafasnya, menikmati sodokan kontolku yang tiba-tiba dan agak kencang. Aku akui, memang hari ini aku sangat nafsu dengan Santi, istriku, karna

Aku diamkan sebentar kontolku yang memang keras dan agak panjang sekitar 17cm itu di dalam memiy Santi. Pelaaaaaan… perlahaaaan… aku tarik.. dan aku sodok agak keras ke memiy nya… pelaaaan… perlahaaan… aku tarik dan aku sodokkan lagi ke memiy nya berulang-ulang… sampai 15 kali… Sebenarnya kuatir juga… kuatir kalau anak-anak bangun.. aku lirik mereka.. dan aku bisikkan ke telingan santi untuk pindah di lantai saja, pakai kasur lipat yang sudah setia menunggu kami di bawah tempat tidur jati kami yang kokoh ini.

“Ayah.. cepeet ya sayang.. sudah mau subuh..?” kata istriku. Memang setiap kali ngentot, kami butuh waktu antara 45 menit sampai satu jam dan aku anggukkan kepala tanda setuju, ditambah memang aku butuh istirahat secepatnya, karena besok siang aku harus ke kantor untuk buat laporan kerja. Istriku tidur telentang dengan kaki agak sedikti terbuka di kasur lipat yang sudah aku gelar sebagai alas per-ngentotan kami. Aku langsung tindih dan masukkan kontolku..
.
“Sleeeph… Cleepot …Sleeephhh… Cleepot …..Sleephh… Cleepot……”
Bunyi yang keluar dari memiy Santi yang basah dan terdengar suara seperti kentut memiy nya ditambah dengan beradunya paha kami..

“Akkh..Akkh..Ayaaah.. Nikmat banget kontol Ayaaah… Ayo sayaanggghhh.. Aakkh.. Enak kontol Ayah…Akkkhh…Akkkhh..Akkkhhh….”Santi meracau tertahan.

Dan sambil aku sodok terus memiy Santi, aku bisikkan ke kupingnya “Apa..yang.. Nikmat Buunda…?? Apa… yaaang.. ennnakkkh Buuuundaa..???”

“Koo..ooon..toooll…..Ayyy..yaaahkkh..Ennnnaakkkh ..”
“Kooo..ooon..toooll…Ayyaahhkkh…Nikh..maaattth. ..”
“Terrrr..rruuuuusss…Yaaaaahhhkkhh..Akkkhuuu..maa auuuhhhggh…keeeeluuuaaaarrrhhhh….” Sambil meracau dan menjawab pertanyaanku… Santi orgasme yang kedua..

Aku langsung ubah posisi Woman On Top (WOT) tanpa memberikan waktu istirahat kepada Santi.. dan Santi langsung memutar-mutarkan.. dan memaju mundurkan pantatnya hampir bersamaan.. dengan desahan yang luar biasa liar..

Aku remas toketnya dan aku juga imbangi permainan pantat nya dengan menusuk-nusuk memiy nya yang bergerak membabi buta..
“Aaakkkhhhhhh…Aaaaayyyyyaaahhh…” lengkuhan panjang dan nikmat dia dapat kembali.. orgasme Santi ketiga.. dan rebahkan badannya ke dadaku.

Tapi aku tidak berhenti juga menusuk memiy Santi..
Bahkan makin kuat aku menusuk-nusuk memiy Santi.. Sebentar kemudian aku merasakan ada yang mau meledak di batang kontolku.. daaaannnn….
“Aaaaakhhhhh..Buuuuunnnnnddddhhhhaaaa…” melesat semua pejuh ku ke dalam rahim Santi, sampai lima kali tersemprot di dalamnya dan terus tersenggal-senggal semua badan dan kontolku menikmati orgasme yang hebat dan Santi juga menikmati permainan keras pagi itu.

Setelah kepuasan kami dapat, tanpa sadar kami tertidur pulas sekitar 15 menit-an dengan kontolku masih berada di dalam memiy Santi, dan kami terbangun pada saat kami mendengar bunyi kokok ayam tetangga, ternyata sudah jam 0555. Untungnya lagi, anak-anak belum terbangun dari tidur nyenyak dan mimpi indah mereka.

Istriku terburu bangun sambil menarik memiy dari kontolku dan hal itu membuat kontolku terbangun tuing tuing dengan cepatnya. Lalu kami merapikan ajang pertempuran dan aku melanjutkan kembali tidur di tempat tidur bersebelahan dengan anak-anak menggunakan sarung saktiku. Karena tanpa sarung itu, tidurku tidak akan nyenyak.

AYAH.. CAPE BANGET YA..
ANAK-ANAK SUDAH RAPI DAN AKU BAWA ANAK-ANAK KE RUMAH BIBI PENGASUH.
BIAR MEREKA GAK GANGGU TIDUR NYENYAK AYAH.
AKU BERANGKAT SENDIRI AJA KE KANTOR NAIK OJEK.
SUDAH TELAT JUGA.. KALAU HARUS BARENG AYAH…
BELUM MACETNYA..
OKE C U THIS EVENING AYAH..
KONTOL NYA AKU YANG NIKMAT DAN ENAK DIJAGAIN YAAA.. MUUACHH.
AYAH LEBIH HEBAT DARI BIASANYA PAGI INI…..

BUNDA

Secarik kertas aku dapati di samping tempat ku tidur di kasur yang empuk. Ternyata sudah jam 0900 pas, saat aku terbangun dari tidur nyenyakku. Terdengar suara orang mandi, pasti si Mey, kalau mandi lama. Dan kontol ku ikut bangun, karena aku ingat pagi tadi aku lihat memiy dan jembi Mey itu.

Aku bangun dari tempat tidur dan langsung ke kamar mandi. Tepat saat Mey keluar dari kamar mandi, langsung saja aku kencing tanpa tutup pintu dan kembali ke ruang tamu di depan kamarku untuk minum air putih dan kopi yang telah dingin hasil racikan Santi sebelum dia berangkat kerja tadi.

Setelah itu, aku kembali ke kamar mandi dan langsung mandi, sedang Mey sudah menutup pintu kamarnya dari tadi untuk siap-siap kerja. Oh iya.. Mey itu bidan di Rumah Sakit Ibu dan Anak terkenal di Jakarta.

Selesai mandi, aku keringkan badanku dan hanya melilitkan handuk untuk menutupi kontol ku, langsung menuju kamar untuk ambil celana dalam, sedangkan baju kerjaku ada di kamar Mey. Tapi Mey belum selesai juga dalam kamar.. “Hadduuh, lama banget nih adik ipar gue..” rutuk ku.

Akhirnya aku ketok kamar Mey untuk ambil pakaian kerjaku. Lemari pakaianku Santi dan aku memang ada di kamar Mey, karena tempat yang tidak memadai di kamar kami untuk menaruh lemari di dalam. Setelah Mey buka pintu, ternyata dia masih menggunakan handuk dan masih mengeringkan rambutnya yang panjang bergelombang.

“Lama banget sih Mey, mau bareng ke depan gak..?” aku tanya Mey.
“Iya Mas.. bareng.. “ jawab Mey spontan.
“Tapi bentaran.. aku libur kok.. aku cuma mau jalan ke Mal deket rumah” lanjutnya.

Tiba-tiba Mey tanya aku yang masih mengambil celana dan memilih baju yang cocok.
“Tadi pagi hot banget Mas..?”
“Sampai kedengeran ke sini” katanya lagi.

Kaget juga aku, dan spontan aku jawab “Biasalah.. nanti juga kamu akan begitu”

“Gak laaah.. aku sih santai kalee.. Gak mau kayak gitu ah.. malu..” jawab Mey.

Dan aku senyum-senyum sambil keluar kamarnya, tapi sebelum keluar kamar Mey bicara yang membuat aku agak kaget dan spontan berhenti.

“Mas.. kalau tidur ditutup sarungnya.. jangan dibuka kayak tadi.. kemana-mana tuh..!!” kata Mey.
Spontan aku kaget, dan tanya ke dia,”Masa sih Mey??”
“Yaah.. namanya juga tidur.. mana aku tahu..” lanjutku sekenanya.

“Untung gak ada orang tadi, makanya langsung aku tutup pakai sarung..” kata Mey.

Makin kaget aku.. “Gila lu ya.. Masa sih..??” sambil garuk-garuk kepala.

“Daah, santai aja.. lagian aku kan cuma nutup doang..” Kata Mey
“Iya.. nutup doang, tapi kan lihat.. Iya kan..?” tanyaku penasaran.

“Dikit Mas.. salah sendiri ngacung gak jelas.. mana keras banget lagi kayaknya..”

Otakku langsung ngeres dan aku taruh baju di kamarku, lalu aku balik ke kamar Mey sambil tanya
“Emang kamu lihat ya Mey..?”
“Iya lah.. lumayan.. cukuplah..” katanya.
“Halaaaah.. paling-paling juga kontol pacar mu gak segede aku” ledekku ke Mey.
“Enak aja.. lebih panjang dikit doong..” spontan dia jawab.
“Nah looh.. jadi…” sambil aku tunjuk dia.

Muka Mey langsung merah dan dia tutup mulutnya pakai tangan kanannya..
“Hahahaha.. nah bandel ya.. ??” kataku sekenanya.
“Gak kok Mas.. gak ngapa-ngapain.. cumaaa… dikit doang..” katanya.

Aku langsung memberanikan diri masuk ke kamarnya dan tutup sambil kunci kamar Mey. Dia sempat kaget karena aku juga langsung buka handuk yang melilit di pingganku.
“Mas.. mau ngapain..?” kaget dia sambil mundur dan terduduk di tempat tidurnya.
“Kamu curang.. kamu kan sudah lihat kontol ku, sekarang gantian.. aku lihat memiy kamu..!” kataku.

“Gak ah…!”
“Aku teriak nih..!” dia mengancam.

Aku gak kalah cerdik, langsung aja aku jawab
“Silahkan teriak.. toh kita berdua di kamar, kamu cuma pakai handuk.. sama dengan aku kan..??”
“lagi pula ini sudah tanggung, cuma minta dicium doang kontolnya aku..” menenangkan Mey.

“Bener ya Mas.. Cuma aku cium doang..” tanya dia.
“Aku baru sekali Mas.. sumpah deh.. itu aja sakit, tapi ada darah keluar” Mey mengakui perbuatannya dengan pacarnya.

“Ya sudah.. gak apa-apa.. aku gak akan adukan ke siapa-siapa..” jawabku menegaskan.

Lalu aku majukan kontolku ke muka Mey. Dia pegang dan cium-cium kontolku dan ditambah agak dijilat-jilat kecil oleh lidahnya. Semakin lama pastinya sentuhan, ciuman dan jilatan lidah Mey membuat kontolku semakin membesar dan tegak sempurna.

“Isep aja Mey..!” perintahku dengan lembut sambil mengelus rambut samping sebelah kupingnya.

Tanpa menunggu lama, Mey langsung masukkan kontolku ke mulutnya dan menghisap juga memaju mundurkan mulutnya. Tanpa sadar, handuknya terlepas dengan tidak sengaja dan terlihatlah toket besar adikku dengan puting yang masih kecil, ditambah masih segar agak kemerahan warnanya. Tangan kiriku tidak tinggal diam, langsuung aku pegang dan remas toket besar itu, yang aku tahu ternyata 36D, itupun karena dia yang bilang.

Remasan tanganku ke toketnya membuat Mey semakin terangsang dan makin dia cepat memaju mundurkan mulutnya sambil menghisap kontolku. Setelah beberapa lama, aku hentikan kegiatan blow job nya, yang menurutku sangat piawai. Lalu aku berdirikan dia dari tempat tidur tempat Mey duduk, dan aku cium perlahan pinggiran bibirnya dengan perlahan. Terus aku ciumi lehernya, kembali naik ke atas ke arah pinggir bibirnya dan aku cium bibirnya dengan perlahan pula.

Memang Mey sudah sangat termakan nafsu, saat aku cium bibirnya, dia malah membalas dengan pagutan yang penuh dengan birahi. Tangan kiriku masih memainkan toketnya, dan tangan kananku mulai bergerak mengarah ke punggungnya, lalu perlahan dan pasti mengarah ke bongkahan pantatnya yang bulat dan mengkal.. lalu perlahan mulai mengarah ke memiynya yang luar biasa basah oleh cairan intim Mey sendiri.

“Mhaaaaasss.. aku keppp…phheengg..nngeen…” ratapan nafsu birahi Mey mulai menjalar.
“Iya.. sayang.. kamu duduk ya dan tiduran.. Mas buat kamu enak dan menikmati surga..!” kataku

Mey duduk dan langsung tidur di tempat tidurnya, aku langsung menciumi toket nya yang besar dan mejilatinya dengan halus dan perlahan.. lalu putingnya aku cium dan aku pilin-pilin dengan hati-hati.. aku hisap dari pelan sampai aku gemes dan aku sedot penuh nafsu.. sehingga di beberapa bagian toketnya meninggalkan cupangan yang cukup banyak.

Aku sejajarkan tubuh Mey dengan tempat tidur dan aku naiki tubuhnya. Pelan… pelan.. sambil aku tatap wajah dan matanya.. lalu.. aku cium dan pagut bibirnya yang sedikit terbuka.. perlahan namun pasti, aku raba dan sentuh memiynya. Dan Mey melengkuh dengan gemetaran…

“Mhaaasssss… oooohhhkk.. akhuuuu… maaa..uuuu..phippp..piiisss..” Mey agak meregang.

“Pipis aja Mey.. gak apa-apa..” jawabku.

Pelan-pelan aku tindih dan arahkan kontolku ke lubang memiy nya. Dan perlahan aku tempelkan ujung kontolku ke depan mulut memiynya.. Mey pasrah.. dia hanya bilang

“masukin Mas.. aku mau.. cepetan…”

Tanpa dikomando ulang aku langsung tusuk perlahan dan pelan sekali, karena aku yakin pasti sakit jika langsung aku masukkan kontol ku ke memiynya.
Perlahan.. kepala kontolku bisa masuk sempurna.. lalu setengah kontolku.. sambil aku maju mundurkan.. pelan-pelan.. dan Mey hanya mendesah dan mengerang sakit.. tapi enak…
Tanpa menunggu waktu yang lama… akhirnya kontolku bisa masuk dan aku diamkan sebentar di dalam memiy Mey.

Lalu aku tarik pelaaaan.. tapi Mey terkaget-kaget.. sambil meliukkan badannya..
“Mhaaasss.. ennnaaakk..bangggeeeettt.. oooohhhkk…”

Lalu aku masukkan perlahan lagi.. terus..terus..terus seperti itu dan akhirnyakurang dari 5 menit Mey mengalami orgasme yang luar biasa hebat.. sambil memeluk badanku…

“Aaaakkkkhhhhhhhhhh….Mmmmhhaaaaaasss….ooooohhh k..”
Dan aku tetap merasakan cairan keluar dari lubang memiy nya dan mendiamkan kontolku di dalam memiynya..
“Enak banget mas..” hanya itu yang dia bilang, setelah hantaman orgasme Mey mereda.

“Kita lanjut ya..” tanyaku dengan kontol masih di dalam memiy Mey.

Tetap dengan perlahan aku sodokkan kontolku ke dalam memiy Mey. Tetapi lama-kelamaan memang aku percepat sodokan-sodokanku ke dalam memiynya. Memang, mungkin baru sekali memiynya disodok oleh pacarnya. Karena semppitnya memiy Mey sungguh luar biasa berasa dan aku benar-benar sudah merasakan akan ada ledakan yang maha dahsyat dari kontolku.

Mey merasakan hal yang sama dan kami saling mengimbangi permainan dengan menggoyangkan pantat kami secara beraturan. Mey menghantamkan memiynya dari bawah, sedangkan aku makin mempercepat sodokanku. Yang pada akhirnya….

“Aaakkhh..oohhhh..Mmmhaaassss…,Mhhheeeyy..kheeee luuaarrrhhkkk..”Mey meregang tertahan
“Mmhheeyyy.. akhhuuuu jhuuuggg..ghaaa..” sambil membenamkan seluruh kontolku ke dalam memiy Mey yang sempit dan tersemprotlah beberapa kali pejuhku ke dalam memiy Mey dan merasakan mentok sampai ke rahimnya.

Kami terdiam dan menghayati gelombang perasaaan nikmat dan puas.. sambil berpelukan..
Itu semua kami lakukan hanya dengan gaya missionary.. standard style of fucking.

Dan sejak saat itu, pasti brotha dan sistha tahu.. kami selalu lakukan berulang-ulang saat ada kesempatan. Dan sejak awal bulan.. Mey dan aku sudah melakukan 15 kali mengentot nikmat di setiap kesempatan. Dan kebetulan memang adik iparku, Mey, sempat cuti 5 hari dan baru masuk hari ini (13 Februari 2013)

Pencarian terkait:

gambar ngentot, stw pakai cd, foto nyepong, bokep perkosaan, komik ngentot sampai hamil, bokep sarung batik, bokepdo hongkong, janda manstrubasi, bokep sarung, komik hentai upin ipin

Mungkin anda suka:

Hasil Intip Pacar Sendiri Disebuah Apartemen



Lina....Terima Kasih Untuk Cinta Buta-Mu



Belajar Menulis 2



Bercinta Dengan Bi Rodiyah



Akibat Membeli Pop Ice


Uncategorized