Pertemuan dan perkenalanku dengan Putri berawal ketika aku berkunjung kerumah kontrakkannya Ine, ditempat itu aku melihat Putri yg tak lain adalah sahabat Ine. Putri gadis manis berusia sekitar 19 tahunan dan berkulit sawo matang. Tatapan matanya nampak tajam dan penuh selidik, seakan ia penuh curiga terhadap orang yg baru dikenalnya. Dan sikapnya sedikit judes serta teramat pendiam. Namun kejudesannya itulah yg membuat aku tertarik ditambah lagi dngn wajahnya yg memang manis. Sehingga aku berusaha untuk dekat dan mencari tahu tentang Putri lewat Ine. Ternyata Putri tak ada bedanya dngn Ine, ia pun tinggal mengontrak atau kost dikota Garut ini. Ia ngekost tak jauh dari kontrakkan Ine. Hal inilah yg membuat aku sering datang ketempatnya Ine, selain itu jika tak bertemu dngn Putri aku bisa bermesraan dan memcumbu Ine jika Ine sedang butuh.
Seperti hari ini, pagi pagi sekali aku sudah tiba dirumah kontrakkannya Ine. Ternyata dirumah ini telah ada Putri lebih dulu yg tengah asyik menikmati semangkuk mie rebus sambil memperhatikan acara televisi. Ia mengenakan kaos hangat berwarna coklat bergaris hitam dan celana pendek blue jeans yg dipotong. “Ech, ada Putri..!”sapaku sambil masuk kedalam rumah . Putri hanya menoleh lalu melanjutkan makannya kembali.
“Nah, kebetulan si A’a datang!?”seru Ine yg baru keluar dari kamarnya sambil merapikan rambut dan pakaiannya. “A, temanin Putri dirumah ya A, aku mau keluar dulu….!!”lanjut Ine setengah memerintah terhadapku. Aku hanya menganggukkan kepala dan duduk dikursi tamu yg ada. “Put, kamu ditemanin si A’a ya, aku pergi dulu!!”ujar Ine kepada Putri sambil melangkah keluar rumah dan berlalu pergi dngn sepeda motornya. Meninggalkan aku dan Putri yg saling terdiam membisu. “A, kalo mau minum bikin sendiri aja ya!?” tiba tiba Putri berkata memecahkan kebisuan kami berdua, sambil merapikan mangkuk bekas mie yg telah habis dimakannya. “Och iya Put!!”jawabku spontan seraya memperhatikannya yg tengah melangkah menuju kedapur. “Hm, gede juga bokongnya……”gumamku dalam hati sambil kedua mataku memperhatikan bokong Putri yg bergeal geol mengikuti langkahnya. Bokong Putri memang cukup besar dngn tubuh setinggi 155cm dan berat badan 49kg. Toketnya pun lumayah besar dngn ukuran bra sekitar 36b. “Ach, kenapa aku berfikiran yg tidak tidak tengtang si Putri?”aku berusaha menepis fikiran kotorku terhadap Putri. Lalu beranjak bangkit untuk menutup pintu yg tak sempat ditutup oleh Ine tadi.
Selang beberapa lama kemudian, Putri kembali keruang tamu dngn membawa secangkir teh manis ditangannya. “Neh aku buatin, aku ga tega.., he he he”ujarnya dngn selera humor, membuat aku tak percaya menyaksikannya. Rupanya Putri memiliki rasa humor juga, meskipun hal itu jarang terjadi. “Ech, makasih Put…..?”jawabku masih diliputi dngn perasaan heran terhadapnya. “Gerah banget ya A, A tolong kipasnya dinyalain dong….!”pinta Putri kepadaku yg memang lebih dekat posisinya dngn kipas angin disudut ruangan. Sambil membuka kaos hangatnya Putri duduk kembali dikursi yg tadi ditinggalkannya. Kini ia mengenakan t-shirt putih tipis yg telah dipotong lengannya, hingga menyerupai tank-top. Saking tipisnya bahan kaos yg dikenakannya, membuat warna branya yg berwarna hitam terlihat jelas dan tak luput dari tatapan kedua mataku.
Saat aku tengah menikmati teh manis buatannya. Tiba tiba Putri beranjak dari duduknya dan merebah tubuhnya dilantai beralas karpet halus didepan televisi. Sekaligus dekat dngn kipas angin.
“Aahh, enak.., dingin euy!”ujarnya dngn tubuh terlentang membuat kedua toketnya membusung naik. Seiring dngn pendulumku yg juga tengah turun naik memperhatikan pemandangan didepanku. Kembali fikiran kotor menjalari isi benakku dan kontolku pun mulai bangun secara perlahan lahan. Sementara Putri se akan akan terus menggoda dngn gaya dan posisinya. Terkadang ia menggeliat membuat toketnya semakin membusung besar atau ia miring membelakangiku se akan akan ingin memamerkan bokongnya. Belum lagi saat ia membelakangiku tampak celana dalamnya yg berwarna hitam terlihat, karena celana jeansna sedikit melorot.
Namun aku tak mampu berbuat apa apa, hanya dapat menyaksikan dan melamun menahan nafsu birahiku yg kian membara. Kontol yg telah bangun terasa berontak ingin memcuat keluar. “A, tolong garukkin punggungku dong….!?”tiba tiba Putri membuyarkan semua lamunanku. Membuat aku sedikit kaget, namun aku cepat cepat berusaha mengusai diriku kembali. “Garuk dimana Put!?”tanyaku pelan sambil bangkit dari dudukku dan merangkak menghampirinya. “Disini ni A, gatel banget dech!!”ujar Putri sambil menunjukan bagian bahunya yg gatel dngn posisi menelungkup. Aku pun mulai menggaruk garuk, tepatnya mengusap ngusap bagian yg ditunjuknya. “Ketengah lagi A…”pinta Putri dngn nada manja. “Ada BHnnya Put!?”ucapku dngn perasaan hati yg mulai tak karuan, karena memang tempat yg diinginkan Putri terhalang dngn branya. “Dibuka aja A talinya…”ujarnya lagi. Maka dngn perlahan aku pun menaikkan t-shirts yg dipakainya sehingga tampak kulit pinggulnya yg sangat mulus berwarna sawo matang.
Dengan perlahan ku buka pengait tali branya dan mulai mengusap ngusap punggungnya. “Aduhhh.., enak A…”ujar Putri dngn kedua belah matanya terpejam. Membuat aku bebas untuk memperhatikan raut wajahnya yg manis dngn hidung mancung dan bibir tipisnya. “A…”ucapnya pelan sambil salah satu telapak tangannya merayap meraba raba ke arah selangkanganku. Membuat dadaku …
…berdetak kencang dngn irama yg tak beraturan. Akhirnya telapak tangan Putri berhasil menyentuh kontolku yg menegang keras dibalik celanaku.
“A.., aku mau liat A!?”ujarnya lirih seraya membalikkan tubuhnya hingga terlentang. Kemudian Putri beranjak duduk bersimpung menghadap ke arah selangkanganku. Dengan rasa tak sabar, ditariknya retsleting celanaku kebawah. Akupun bangkit berdiri dan membantunya dngn membuka kancing celanaku supaya lebih mudah dan leluasa. Lalu telapak tangannya menyusup kedalam celana dalamku dan langsung menggenggam batang kontolku yg telah tegak berdiri. Tak puas hanya menggenggamnya, Putri melorotkan celana dan celana dalamku hingga melorot kelantai semuanya. “Oohh.., gede banget A…!?”ucapnya sambil melirik kearah ku. Kemudian kedua telapak tangannya mulai mempermainkan batang kontolku. Telapak yg satunya menggenggam batangnya sementara yg lainnya membelai serta mengusap ngusap kepalanya yg licin dan mengkilat. Membuatku kedua lututku terasa sangat lemas dan tak mampu lagi untuk menopang berat tubuhku.
Lidah Putri mulai menjilati kepala kontolku terus kebatangnya berulang ulang, sesekali ia memasukkan kedalam mulutnya dan mengemut emutnya. Membuat diriku tanpa sadar meremas serta membelai belai rambut dikepala Putri dngn kedua telapak tanganku. Sementara Putri terus dngn penuh nafsu memainkan serta mengulum kontolku, se akan akan kontolku ingin dilahapnya habis.
Akhirnya aku benar benar tak mampu lagi untuk berdiri. Tubuhku melorot mendekati tubuh Putri yg masih tersimpuh sambil terus berusaha memegang batang kontolku. Kutindihi tubuh Putri yg telah setengah bugil, karena bra serta t-shirtnya sudah tak lagi menempel tubuhnya dan menghampar dilantai. Dengan penuh nafsu ku lumat mulutnya hingga mulut kami saling berpagutan rapat satu sama lainnya. Lidahku menerobos berusaha memasuki mulut dan membelit lidahnya. Apa lagi aroma mulut Putri tercium sangat harum sekali. Tak puas hanya dngn melumat mulut dan bibir Putri, lidahku pun menjalar menjilati bagian wajahnya. Mulai dari hidungnya yg mancung, daun hingga lobang telinganya, hingga seluruh lehernya. Sehingga membuat tubuh Putri menggeliat geliat karena kegelian.
“Aaaaacchhhhh……, A’aa….”rintih Putri sambil menggeliat serta mengangkat bokongnya. Dari bagian leher lidahku terus melorot kebawah, kebagian dadanya. Dengan rakus segera ku lumat dan remas kedua toket Putri yg cukup besar berukuran bra 36b. “Aaaoowhhhh….”jerit kecil Putri sambil meremas remas rambut dikepalaku saat lidahku mengenyot salah satu pentil toketnya.
Sementara mulut dan lidahku terus menjilat serta mengenyot ngenyot pentil toketnya. Aku juga tak lupa membuat tanda cupangan disekitar daging toket Putri sebanyak banyaknya, membuat kedua buah toket Putri penuh dngn tanda merah bekas cupanganku. Salah satu telapak tanganku merosot menuju selangkangan Putri. Putripun seakan akan mengerti niatku, ia segera melorotkan celana pendek serta celana dalamnya. Maka jari jari tanganku tak mendapat halangan untuk mencapai lembah hitam yg lebat ditengah tengah selangkangannya. Kami berdua seolah olah tengah berpancu dalam buaian nafsu yg terkadang membuat nafas kami terputus putus dan mendesah tak menentu.
Putri membuka lebar lebar kedua pahanya saat jari telunjukku mulai masuk menerobos lobang memeknya. Membuat jari telunjukku leluasa untuk keluar masuk menyolok nyolok lobang memeknya. Sesekali tersentuh oleh telunjukku itilnya, membuat Putri sedikit mengejang dan menggeser geserkan bokongnya. Bahkan tak puas hanya dngn satu jari saja, aku berusaha mengikut sertakan jari tengahku juga. Untuk menyolok kedalam lobang memek Putri yg mulai basah dan lembab. “Aaaggghhhh…., szzssaaakiitt…, Aaaa…,.”rintih Putri sambil memegangi tanganku berusaha untuk menahannya dan merapatkan kedua pahanya.
Aku pun mengurungkan niatku tersebut dan menarik kembali jari jari tanganku dari selangkangannya.
“Kamu duduk dikursi ya Put….”bisikku ditelinga Putri. “Mau diapain?”tanya Putri sambil menatap wajahku. “Udah kamu duduk aja……”pintaku lagi. Putri pun bangkit dan duduk pada kursi yg tak jauh dari tempat kami. Aku pun segera menghampiri Putri yg tengah duduk dikursi dan berjongkok didepan selangkangannya. Tanpa dipinta Putri segera mengangkang membuka lebar lebar selangkangannya. Kini aku benar benar dapat menyaksikan bulu jembut memel Putri yg sangat lebat. Ditengah hutan jembutnya nampak lobang memeknya yg berwarna merah semu dngn daging mungil diatasnya yg tak lain itilnya. Mulut dan lidahku segera melumat seluruh hutan jembut dan lobang memek tersebut. Ujung lidahku menyusuri setiap inci daging lobang memek yg telah basah dan lembab.
“Aaaahhhhh,…, ttteeerusss…, A…, eennaaakkk….., ouchhhh…., aaacchhh….”rintih Putri tak kala ujung lidahku menjilati lobang memeknya dngn kedua belah matanya terpejam. “Aaoowwhhhh……”jeritnya Putri lagi saat aku menyedot keluar itilnya seraya tangannya menekan kepalaku pada selangkanganya. Sehingga mulutku menempel rapat pada bibir memeknya. “Ooohhhh…, A’a sudddaaahhh Aaa…, oowhhhhhh….., uuddaahhhh,.., aaagghhhhh……,.”rengek Putri dngn suara sedikit tersedah seraya merapatkan kedua pahanya menghimpit kepalaku.
Aku pun menyudahi permainanku terhadap memek Putri, Putri pun melonggarkan himpitan kedua pahanya pada kepalaku. Setelah terbebas aku beranjak bangkit berdiri dan melepaskan kaosku yg belum sempat aku buka tadi. Kini aku dalam keadaan bugil sama halnya dngm Putri yg tengah terlentang kembali dilantai beralas karpet. Dengan bantuan sebuah bantal milik kursi, aku mengganjal bokong Putri, supaya sedikit tinggi dan batang kontolku dapat masuk lebih dalam.
Kemudian kuhimpit tubuh terlentang Putri dngn tubuhku dan ku arahkan kontolku pada lobang memek Putri yg telah menganga lebar. Sedikit terasa sangat sukar, beberapa kali kontolku melejit dan …
…keluar lagi. Dengan bersusah payah akhirnya batang kontolku berhasil amblas dan bisa melakukan penestrasi pada memek Putri.
“Aaawbbhhhh………, ssaaakkit…, A,…..”rintih Putri seraya menggigit bibirnya dan telapak tangannya menahan perutku, saat batang kontolku amblas kedalam lobang memeknya. Namun lama kelamaan lobang memek Putri mulai licin dan kontolku semakin lancar keluar masuk kedalamnya. “Ooochhhhhh….,., tteerrruuusss…., A…., ooochhhh…, yesss…..”desah Putri tak lagi merintih. “Iyaaa….., ooch yesss……, aaaacchhhhh..,”desah Putri lagi seperti orang xg tengah kesurupan. Membuat aku semakin bernafsu dan terus memacu gerakkan bokongku. Sampai akhirnya aku tak mampu lagi bertahan dan mencapai klimaxku.
“Aaaagghhhh…., Put aku ga ta tahaann Put…”erangku sambil memeluk erat tubuh Putri. “Iyaaa…., A…., tteeerruusss…., aku jugaaa….”jawab Putri seraya menggoyang goyangkan bokongnya. Akhirnya kami saling mengejang dan berpelukan erat erat, serasa tak ingin terlepaskan.
Beberapa saat kemudian kamipun saling bergulingan dan tergolek lemas dilantai. Kami saling bertatapan dan tersenyum penuh kepuasan. “Kamu nakal si A….”goda Putri sambil mencolek kontolku yg telah lembek dan loyo. Kemudian ia bergegas menuju kamar mandi. Aku pun segera bangkit dan merapikan pakaianku kembali, lalu merapikan karpet serta kursi yg baru aku dan Putri gunakan.
Jam 17.00. Ine baru pulang dngn membawa oleh oleh martabak telor. “Ga ada apa apa ne dirumah, Put!?”tanya Ine kepada Putri sambil menatap kearah kami berdua. “Ga ko In…!”jawab Ine sambil mengunyah martabak dimulutnya. “Ya udah, kalo gitu aku mandi dulu ya….”ujar Ine sambil ngeloyor pergi meninggalkan kami. Aku dan Putri yg tersenyum mengiringi kepergiannya, seolah olah kami berdua bangga telah membodohi Ine. Dan berharaf Ine takkan pernah tahu terhadap apa yg telah kami lakukan selama ia pergi meninggalkan rumah.
= 0 =
Pencarian terkait:
adultjoy xx, gejolak nafsu stw, bokep ngintip dari plafon, bokep istri slingkuh, janda2super garut, bokep ngintip dari lubang, bokep lemba hitam, ine bugil, janda janda super tyas putri, kaos ketat stwNO QUOTE A THREAD FUCK WITH MY COUSIN
Antara Herman, Agnes Dan John
Toll Padalarang Kanjeng Mami Pipis Di Rest Area.. NOT REPORT
Pembantu Tetangga Minta Diajari ML
Apakah Harus Seperti Ini