BENIH BUAT TEMAN 1
Pepatah mengataan, apa yang kita tabur, maka itu yang akan kita tuai. Namun bagaimana jika, yang kita tabur adalah benih cinta dihati seorang wanita yang telah bersuami ? dan aku juga sudah beristri. inilah yang akan menjadi sedikit rumit. Sebab, Aku menabur benih cinta itu, buah cintanya pun bertumbuh, namun di nikmati orang lain. Semua itu ku lakukan kerena permintaan sahabat baik ku, Bambang. Ini kisah yang sudah sering anda dengar, sehingga saya harap anda tidak bosan, karena kisah ini juga ku alami.
Nama ku Rio, Aku sudah memiliki 3 anak bersama Istri ku lutfiah. Aku tinggal di luar Pulau Jawa, setelah lulus kuliah dari salah satu Universitas Negeri Di Semarang. Semasa Kuliah, saya bersahabat dengan Bambang yang masih berdomisili di Semarang, Yang akhirnya menikahi pacarnya, Rosa, setelah lulus kuliah, 6 tahun lalu. Selama 6 tahun menikah, mereka belum memiliki anak. Bambang sering menelpon, sehingga ia tahu aku telah memiliki tiga anak, si bungsu saat itu berusia 3 bulan, saat melahirkan, kandungan istri ku diangkat karena kami merasa sudah cukup dengan tiga anak. Singkatnya, Bambang bercerita bahwa yang mandul adalah dirinya, sehingga mereka tidak memiliki anak, selama 6 tahun pernikahan. Kemudian ia meminta ku untuk berjanji tidak marah, ketika bambang mengajukan permohonan untuk aku, yaitu menghamili istrinya. Usut punya usut, mereka tidak suka adopsi, dan bambang mau Istrinya hamil dengan benih Pria yang dikenalnya. Sehingga bayi tabung pun ia tidak setuju, Istrinya telah diberitahu rencana ini, mereka telah berunding mengambil kesimpulan bersama.
Ada beberapa teman yang mau di tawari bambang, Namun entah mengapa, aku yang dipilih, alasan utama bambang yang ku ketahui, karena aku bermukim jauh di luar pulau Jawa. Teman lainnya satu kota, atau juga sama2 berdomisili di pulau Jawa. Sejauh ini, hanya itu yang ku ketahui. Istrinya Rosa, belum mengetahui ketika aku telah di pilih dan aku pun pada akhirnya setuju. Bagaimana mo nolak kalau teman baik yang meminta, lagi pula, aku masih bisa membayangkan, body imut Rosa dan wajahnya mirip artis ibu kota, atau sebelas dua belas antara Franda (Host Tv) dan Riyanti (Eks Host Mtv), imut, mulus dan manis. Rosa tidak ingin melakukan di depan bambang, karena ia malu, kalau merintih dilihat dan didengar suaminya. Namun bambang justru sebaliknya, meminta ku kalau bisa, ia ingin melihat ekspresi dan geliat istrinya bersama pria lain.
Aku berangkat satu minggu kemudian, aku berangkat ke semarang Jum?at Siang, setelah ijin dari kantor. Tiba sore, hari itu juga di semarang dengan Pesawat dan menginap di sebuah Hotel. Setelah atur rencana, bambang mengajak ke sebuah Kafe-Disotik, malam harinya, di mana Disotik dan kafe bersebelahan (tau kan tempatnya di Semarang), di Kafe itu juga memiliki tempat Karaoke, ini tempat Favorit saat kuliah dulu. Malamnya kami ke sana, karena tempat ini sudah menjadi langganan kami sejak kuliah, dan termasuk aku dengan mantan pacar ku sering datang kesini, juga bersama Bambang dan Rosa, dan beberapa pasangan teman lainnya, juga sering kesini.
Tetapi Rosa belum tahu sama sekali, bahwa aku datang untuk menanam benih di rahimnya atas permintaan Bambang, bambang mengatakan; saat kami duduk di Kafe, setelah beberapa sloki, peacer ?air kencing Iblis?, minuman beralkohol masuk, dan melihat beberapa Dancer dan penari erotis. Bahwa; ia ingin melihat aku menyetubuhi istrinya, karena tambah horni. Aku kemudian membisikkan pada Bambang; bolehkah ku ajak istrinya melantai. Bambang langsung mengangguk sambil menoleh dan membisikkan pada Istrinya yang duduk di sebelahnya, sebab bambang duduk di antara aku dan Istrinya. Istrinya kemudian menoleh dari belakang punggung Bambang kepada ku. Aku bangkit dan mengulurkan tangan dan Rosa memandang suaminya sebentar dan menerima uluran tangan ku setelah Bambang memberijin dengan anggukkan.
Hanya beberapa detik, pelukkan sudah merapat, namun Rosa agak salah tingkah ketika ku remas bokongnya. Sambil berkata, takut dilihat suaminya, ingin ku katakan bahwa aku yang dipilih suaminya, buat menghamilinya. Namun ku urungkan niat tersebut, kemudian menggiringnya menuju pojok, ada satu kursi kosong dan ku bawa ia dalam pangkuan ku, di samping sepasang pria wanita yang juga sedang berciuman di sana. Begitu, ia duduk pangkuan ku, ku bekap mulutnya, sambil berbisik keras ditelinganya karena musik, bahwa aku orangnya, yang dipilih suaminya untuk meniduri dirinya, Rosa.
Rosa langsung diam, begitu ku lepas tangan ku, ia hanya bertanya; ?kau orangnya ?? dan ku balas dengan anggukkan kemudian melumat bibirnya, bibir imut, mungil dan manis itu. lama kami berciuman diiringi beberapa pasang mata, bahkan ada yang menyindir dan tertawa, meski remang2 dan sedikit gelap, bagi mereka yang duduk di sebelah kami dapat melihatnya. Sambil berciuman ku tarik lepas celana dalamnya, sempat protes, karena malu, namun terlepas juga, dan ku masukkan celana dalam Rosa, ke saku celana ku. Kemudian membuat tubuhnya, duduk membuka kakinya diatas pangkuan ku saling berhadapan dan berciuman kembali.
Tangan ku masuk membelai paha dalamnya, Rosa menggelinjang Geli, ingin menghentikan aksi tangan ku karena malu. Namun ku bekap tubuhnya makin erat, dan kedua jari ku merambah bibir kemaluannya yang tanpa bulu. Ternyata, Rosa sudah mencukur bulu kemaluannya. Kedua jari ku, jari tengah dari jari manis ku menggosok, memutar, dan mengusap cepat naik dan turun pada bibir kemaluannya. Bokong mungil dan bulat milik Rosa bergerak2 diatas pangkuan ku, menahan geli. Terutama setelah jari tengah ku menjelajah masuk dan keluar kemaluannya, mengorek-ngorek dinding bagian dalamnya.
?Ohhhh masss !? Kata Rasa kemudian menggigit kerah baju ku, badannya seperti di aliri aliran listrik bervoltase tinggi, sebab bergetar-getar dan diikuti semburan cairan hangat keluar membasahi liangnya, membasahi jari tengah ku di dalam sana, diiringi dinding kemaluan mungilnya berkedut2 pelan. Setelah Rosa usai meraih orgasme, kami kemudian melangkah kembali menuju Bambang. Rosa sempat meminta celana dalamnya, namun ku tolak.
BENIH BUAT TEMAN 2
Sedikit lama duduk disana, menegak 1 peacer lagi dan kami kemudian pindah ke ruang karaoke. Ruangnya cukup kecil, 3×3 m kursi sofa besar memanjang menghadap Tv, dan satu sofa kecil untuk dua orang menyamping disebelahnya. Kami berkaroke bergantian kemudian, Bambang menyanyikan lagi slow, aku bangkit dan mengajak Rosa melantai, mengikuti irama lagu. Karena malu sama suaminya, kami berdansa di belakang kursi tempat suaminya, bambang duduk, meski lagunya sudah berganti ke lagu dangdut, namun tetap aku dan Rosa masih berpelukkan dan melumat bibir, rosa membelakangi bambang dan sofa, sesekali bambang menoleh dan melihat kami, aku tidak tahu perasaannya. Tangan ku sudah bergerilya di selangkangan Rosa kembali.
Karena saat bambang berhenti menyanyi, istrinya berhenti berciuman atau menghentikan aksi ku, ku beri kode bambang untuk menyanyi terus, dengan memutar jari telunjuk seperti bergelombang, return, lanjutkan terus nyanyiannya, Bambang paham dan memilih2 lagu sambil berbicara sendiri. Ku balikkan, tubuh Rosa menghadap suaminya yang membelakangi kami, Rosa terlihat tambah malu, sedikit risih menundukkan kepalanya ke bawah, tidak mampu melihat suaminya. Dengan posisi membelakangi ku, tangan kanan ku kembali bergerilya, dan tangan kiri ku membuka Resleting jeans ku, yang memang dari awal aku tidak menggunakan celana dalam, sudah siap untuk situasi ini.
Aku ingin menyetubuhinya di samping suaminya yang menghadap ke depan, ke Tv. Kakinya ku buka, badan Rosa menungging melewati atas sandaran sofa dari belakang ke depan, dan bertumpu pada kedua tangannya. Perutnya bersandar pada sandaran atas Sofa, Karena ini juga permintaan bambang, ingin melihat ekspresi Rosa, ku gesek2 ke bibir mungil kemaluannya, dalam hati; kemaluannya begitu mungil dan tanpa bulu, menyebabkan terpampang jelas belahan bibir kemaluannya yang halus dan basah. Rosa sempat bangkit membisikkan kalau ia malu pada suaminya, namun ku katakan tutup mata atau palingan wakah mu ke tempat lainnya, dan mendorong dirinya kembali ke tempat semula.
Batang hitam berurat ku yang lurus dan sedikit condong ke bawah, kembali menggesek-gesek kemaluan mungil Rosa, dari celah Resleting Jeans ku. Begitu ku dorong setengah kepala burung ku masuk, dan terkatup rapat bibir kemaluan Rosa. Aku kemudian menahan bahunya tangan kiri ku, dan tangan kanan ku menahan pinggul Rosa dan kemaluan ku bergantian mengambil ancang2 sodokkan.
?Bro…. lihat sini broooo !? kata ku pada bambang, supaya ia melihat saat ku terobos kemaluan istrinya, ia menoleh dan ku dorong masuk pelan dengan tenaga terpusat pada pangkal batang hitam ku. Wajah Rosa mendongkak ke atas menahan sodokkan ku, terasa sangat sempit, sampai satu kakinya di angkat seakan menghindari sodokkan ku. Namun ku tahan pada pinggulnya, sampai ia tenang. ku perhatikan, baru separuh batang ku yang masuk atau sepertiga total panjang kemaluan ku, karena sisa sepertiga lagi tertutup dan terganjal celana jeans ku. Bambang kembali melanjutkan nyanyinya setelah melihat rosa kembali tenang.
?aahhhhh !? suara Rosa melenguh, menerima hujaman ku kembali, bambang kembali menoleh namun tidak menghentikan nyanyiannya, meski suaranya sering terlambat dengan irama lagu yang dinyanyikan. Kali ini ku tekan pelan namun bertenaga kembali sampai bokong bulat kecilnya terganjal celana jeans ku, sampai mentok, membuat lenguhannya makin nyaring dan tertahan, bambang kembali melirik istrinya yang sedang di gagahi pria temannya. Setelah diam ku tarik badan Rosa berdiri, menolehkan wajahnya ke belakang saling berciuman sebentar dengan dilihat bambang, ia kemudian kembali lagi menyanyi.
?guede ne? manuk mu mas! bisik Rosa, yang mengatakan burung ku gede, yang ku tangkap lebih gede dari punya bambang, Di sela2 ciuman kami.
Dan ku dorong lagi badan Rosa kembali menungging seperti semula dan mulai menarik dan menghujamkan pelan batang ku keluar masuk, rosa mulai merintih tertahan dan bambang kini menghentikan karaokenya dan memperhatikan kami. Rosa yang dari tadi menoleh kesamping, secara tidak sengaja menoleh ke kanan, saling beradu pandang dengan suaminya.
?maafiiinn ade mass…. !? kata Rosa, yang langsung di balas bambang dengan mendekat dan membisikkan sesuatu pada Rosa, kemudian berkata pada ku, ?lanjutkan bro, ku beli Rokok dulu di kasir? kata bambang. Setelah bambang berlalu, ku pegang rambutnya dan menggenjotnya sedikit cepat, kemaluan mungilnya membuka dan menutup, kini ku turunkan celana jeans ku diatas lutut, supaya dapat menggempur kemaluan mungil Rosa makin dalam. Kemaluan Rosa benar2 sempit dan bertambah enak dengan gesekkan daging Rosa yang ini mulai menjepit, batang hitam ku saat ditarik keluar, seolah-olah menahannya agar jangan mudah terlepas dan sedikit mengendur saat ku dorong masuk.
Saat bambang datang dan masuk kami sudah dekat puncak, hampir orgasme dan Rosa sedang merintih keenakan, ku lihat bambang tertegun akan istrinya yang menikmati disetubuhi temannya. Dan; ?ahhhhh metuuu lo masss! Kata Rosa memekik, meraih Orgasmenya, daging didalam kemaluan Rosa menjepit dan bergetar tak terkendali. Ku angkat wajahnya menghadap Bambang dan ku genjot makin cepat mengejar orgasme ku, wajah imut Rosa, memerah serta bereringat ditengah rintihannya, memandang suaminya yang ikut mematung, melihat Istrinya sedang menikmati gempuran ku. karena sebentar lagi akan ku tanam benih, menyemprotkan sperma ku dalam rahim Rosa.
?punyaaaa Istriiiii muuuu…. enakkkkkk broooo ! kata ku saat benih ku, sperma ku benar2 menyemprot kuat, menembak dinding bagian dalam meki mungil ini, kemaluan ku tertanam sampai ke pangkalnya. Bokong mungil Rosa bergerak2 tak terkendali, menahan geli semprotan mani ku didalam kemaluannya dan ia kembali memekik, orgasme lagi.
ku dekap tubuh mungilnya dari belakang sampai orgasme kami surut, sambil berpagutan, ku hiraukan bambang, dan ternyata ia telah menyanyi, memecah pagutan mulut kami. Rosa ingin mendorong tubuh ku, namun ku tahan dan ku angkat ke kursi dengan kemaluan masih tertancap, dengan kakinya menggantung bebas, kami menuju sofa dan duduk, di tarik blusnya ke atas lagi, menutup dadanya, setelah Bhnya dirapikan kembali, namun celana dalamnya tetap tidak ku berikan, sehingga cairan mani kami membasahi paha ku, yang diduduki rosa.
BENIH BUAT TEMAN 3
Kami berIstirahat sebentar, kemudian bergantian menyanyi lagi, dengan Rosa tetap di pangkuan ku. Ketika giliran Rosa lagi, burung ku sudah bangun, saat ku turunkan celana jeans ku sampai lepas, dengan Rosa masih diduduk di paha ku mengangkangi kemaluan ku. Rosa bernyanyi namun berhenti ketika kepala kemaluan ku, telah menyibakkan, membuka bibir kemaluannya dari bawah. Ku raih mik dari tangannya, meletakan di meja, karena kini ia menahan geli menerima kepala kemaluan ku yang telah tertanam, yang ku perhatikan karena badannya sedikit condong ke depan.
Dengan sedikit kode meminta kepada bambang untu ML lagi, ia memberi jempol tanda setuju, ku angkat dan balikkan tubuh istrinya sehingga ia kini ia mengakang lebar pada sofa di samping bambang dan ku sodokkan masuk kembali burung ku, keluar masuk. Rosa mulai merintih di samping suaminya.
?mass bambang maaf yaaa kalo adee keenakkan !?Kata Rosa, bambang meraih tangan istrinya meremas pelan seolah2, menyetujuinya ditengah sodokkan ku yang menghentak2kan tubuh mungilnya. Sampai kami bersama orgasme lagi dengan saling berpagutan.
Aku dan Rosa kemudian ke hotel, sedangkan bambang pulang, kami melanjutkan satu kali lagi di hotel dan tertidur, aku dan Rosa, hanya melakukan 3M & T yaitu; Mandi, Makan, ML dan Tidur sampai aku pulang senin pagi. Kamis malam aku sudah tiba (jum?at bolos kerja), dan menuju Rumah bambang, bercinta dengan Rosa di kamar belakang sampai tengah malam, Jum?at paginya, bambang berangkat kerja, aku dan rosa menuju hotel, karena tidak enak sama tetangga. Di hotel kami kembali melakukan 3M & T sampai senin pagi.
Dua minggu sekali (sebulan dua kali), aku ke semarang untuk menabur benih dirahim istri teman ku. Sampai Rosa akhirnya hamil, Rosa memilih melahirkan normal meski itu berbahaya untuk wanita berpinggul kecil, namun setelah di periksa dan aman, Rosa berhasil melakukannya, melahirkan normal dengan metode relaksasi tanpa rasa sakit. Sehingga 3-4 bulan kemudian, sudah ku tabur lagi benih di rahimnya terus menerus, Rosa kemudian, telah melahirkan empat anak dalam kurun waktu 8 tahun, saat anak bungsu ku, telah berusia 9 tahun lebih. Selama itu, Rosa sering telpon perihal anak2nya yang sakit, nakal, atau hal2 sepele dalam pertumbuhan mereka, ia menganggap aku bapak biologisnya, wajib mengetahui atau setidak memperhatikan anak2nya, yang membuat aku makin tidak enak, kurang enak sama bambang. Lama2 cinta bersemi, sehingga aku, mau tidak mau harus memberi perhatian pada Rosa, meski hanya mengirim uang, membantu bambang membesarkan anak2.
Entah bagaimana ceritanya, istri ku sampai tahu, kami sempat pisah ranjang sebulan namun rujuk lagi, setelah bambang dan Rosa mendatangi rumah Mertua ku di solo, saat itu Istri ku disana, dan menjelaskannya. Sejak saat itu, ku rasa cukup dan ku katakan pada bambang empat anak sudah cukup dan aku tidak ingin istri ku meninggalkan ku.
Kami kemudian berhenti berhubungan selama 4 tahun, seusia anak bungsu Rosa, sampai Bambang menghubungi ku, meminta aku datang bersama istri ku. Ternyata ia sudah di pulangkan dari rumah sakit ke Rumah, karena menderita komplikasi akibat Diabetes miletus, basah, yang sudah menjalar ke tubuh atasnya dari kakinya, sudah hitam dan berbau. Ia meminta berbicara dengan istri ku yang tidak ku ketahui, sampai 42 hari (telah lewat masa Ida, waktu seorang wanita berkabung). Istri ku kemudian memberitahukan bahwa permintaan bambang adalah, agar istri ku bisa memberi ijin agar aku menjadikan Rosa sebagai istri kedua, demi masa depan anak2nya.
Istri ku awalnya gusar, sedikit tidak senang saat di katakan bambang, namun melihat kondisi bambang, yang sebentar lagi ?pergi? meninggalakn rosa dan anak2, Istri ku menyanggupi, dan di minta Bambang memberitahukan pada ku, setelah 40 harinya dia meninggal. Namun tiga bulan kemudian baru ku nikahi (siri) Rosa, menjadi istri kedua. Bertepatan dengan aku naik jabatan sehingga pindah ke Semarang.
Rosa awalnya kawatir, karena istri ku sempat memarahinya saat ia dan suaminya ke Solo, saat menemui Lutfiah istri ku. Sehingga agak takut diundang istri ku, ke rumah ku. Bersama dengan empat anaknya, mereka berakhir pekan di rumah ku. Malamnya saat anak2 tidur, aku dan Lutfiah melakukan ML, sampai ia 3 kali orgasme. Istri tua ku kemudian menelpon Istri kedua ku, Rosa di kamar belakang dan meminta ke depan, dan terjadilah Threesome yang sah… pertama kali dalam hidup ku dengan dua istri ku, yang satu cantik dan montok, yaitu Lutfiah, sedangan yang satu manis dan imut seperti Rosa. Rosa masih bekerja selama hubungan kami ini berlangsung, sehingga ia tidak sepenuhnya bergantung pada ku.
Sejak saat itu, kami sering melaukan Threesome, dirumah Rosa, karena anak2nya masih kecil. Tanpa sepengatahuan ku, Rosa tidak meminum Pil Kbnya, sehingga ia kembali hamil untuk ke 5 kalinya. Dan ku minta mengangkat kandunganya sekaligus Cesar pada proses kelahiran anak bungsu kami. Kami hidup bahagia, aku Lutfiah dan Rosa. Lutfiah lebih sering ke Rumah Rosa, hanya 1 Km dari rumah ku. Atau anak2nya dititipkan pada Lutfiah, saat Rosa dan aku berangkat ke tempat kerja masing2. Hidup ku terasa lengkap meskipun bebannya tidak ringan. Ibarat mata uang koin, satu sisi Hati ku di isi Lutfiah dan satu lagi Di isi Rosa yang mana tidak dapat dipisahkan.
TAMAT
Pencarian terkait:
bokepdo today, tempekme, forum bugil, bokep jepang koleksi dewasa, bokep istri kesepian, bokep istri pelaut, bokep berbagi istri, nonton bokep selingkuh, boke0 jepang, bokep jepang istri diperkosaKata Wife Udah Lama Gak Nongkrongin Pic Dia Di Sini
Pacar Ane Haus Kontol Gede Ngirim Foto Buat Ngerayu Temen
The Adventure Of My Lovely Wife_3S 3
No Repost My Private Collection From Silent Reader Enjoy
NO QUOTE A THREAD FUCK WITH MY COUSIN